Kenapa Mendaki Gunung Selalu Asyik Walau Itu Berat

You’re off to great places, today is your day. Your mountain is waiting, so get on your way.” Dr. Seuss

It is not the mountain we conquer, but ourselves" Sir Edmund Hillary

Gak ada yang tahu jawaban atas pertanyaan di atas. Mendaki gunung yang berat dan kini menjadi arus utama tetap diminati banyak orang. Tua muda seolah mencari waktu untuk mendaki gunung.
Setiap akhir pekan, lihatlah pos-pos pendakian akan dipenuhi oleh banyak sekali pendaki yang akan menunaikan pendakiannya. 




Kadang gak masuk akal. Benar-benar sulit diterima akal sehat kenapa mereka mendaki gunung. Sudah jauh, berat pula bawaan yang harus ditanggung oleh pendaki.
Bayangkan, mereka mendaki paling cepat 7-8 jam. Ada yang bisa di bawah itu sekitar 5 sampai 3 jam dari pos basecamp menuju Pos akhir di puncak gunung. Untuk pendakian gunung di atas 3.000-an Mdpl (meter di atas permukaan laut) waktu tempuh tercepat itu bisa 4 - 5 jam dalam porsi mendaki tanpa beban. Kalau bawa ransel dengan berat minimal 12 - 20 kg, bersiaplah menempuh waktu lebih dari 10 jam. 



Anggaplah jika berangkat pukul 08.00 wib maka kita akan sampai di pos pemberhentian (shelter) untuk basecamp sebelum puncak akan sampai pada pukul 18.00 wib. Ditambah mendirikan tenda, masak, bercengkerama, dan lainnya, maka kita bisa istirahat pukul 21.00 wib. Lepas itu, bangun pukul 02.00 Wib untuk melakukan summit Attack. Perjalanan ke puncak ditempuh dengan 3-4 jam perjalanan sampai pukul 5 atau 6 pagi. 



Pukul 5 adalah waktu yang ideal karena kita bisa lihat matahari muncul untuk pertama kalinya dari atas puncak gunung.
Istirahat di atas hanya 5 jam, lalu ditambah udara dingin menusuk kulit maka bisa dipastikan secara normal badan kita tidak akan segar. Badan kita akan kelelahan karena terkuras oleh beban kerja yang maksimal.
Sayangnya, anggapan itu tidak benar. Pada saat mendaki gunung yang ketinggiannya berapapun, tidak ada rasa capek sedikit pun. Recovery berjalan cepat jika kita bisa mengatur tempo perjalanan dengan baik. Naik dengan baik dan turun dengan benar.
Nah, jika itu dilakukan dengan benar maka mendaki gunung akan menjadi pengalaman yang sangat menarik. Banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dari perjalanan mendaki gunung ini. 





Lalu mari kita kembali ke judul lagi. Kenapa Mendaki gunung? Gak tahu! Gunung berhasil menyimpan misteri dengan rapat sehingga tak ada satu pun yang berhasil menemukan jawaban kenapa mendaki gunung selain mengatakan "because it's there!".

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kenapa Mendaki Gunung Selalu Asyik Walau Itu Berat"

Posting Komentar