Kita Hening Sejenak Karena Virus Corona

"Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan perasaan hampa dan ketakutan. Namun, janganlah tergesa melarikan diri dari kenyataan pahit ini dengan berdoa atau membaca kita suci. Lepaskan semua tindakan mekanis yang berasal dari ketidaksadaran diri. Biarkan keindahan Sang Kekasih menjelma dalam setiap tindakan kita. Ada Beratus jalan untuk berlutut dan bersujud kepadaNya" (Jalaluddin Rumi)

Virus Corona akan tercatat dalam sejarah dunia di masa yang akan datang. Corona yang berawal dari Wuhan, China menjadi sangat fenomenal ke seantero dunia. Semua tempat di dunia menyatakan sebagai kejadian luar biasa. Tempat umum yang mengundang keramain ditutup. Pertandingan sepakbola di liga-liga besar Eropa seperti Inggris, Italia, Spanyol, dan lainnya ditunda sementara waktu.

Fenomenal memang karena semua menjadi peduli dan tak abai dengan informasi virus Corona ini. Corona yang disebut sebagai Covid-19 ini menyebar sangat cepat dari satu negara ke negara lainnya lewat perantara manusia dan juga udara. Disinyalir awalnya dari kebiasaan orang-orang di Wuhan yang senang mengonsumsi Sup Kelelawar. Virus ini mengakibatkan lebih dari 1.000 orang di belahan dunia meninggal.

Italia yang awalnya tidak begitu peduli setelah tumbang banyak orang karena Covid-19 ini akhirnya membuat kebijakan menutup akses semua kota dari dan keluar negaranya. Tempat umum seperti wisata ditutup. Sekolah ditutup, tempat belanja semacam pusat perbelanjaan ditutup dan semua orang tidak diperbolehkan untuk keluar rumahnya.




Indonesia kemudian menyusul dengan memberikan kebijakan kepada warga negara untuk tetap di rumah selama 14 hari sejak ditemukan beberapa orang terkena virus Corona ini. Maret 2020 akan menjadi sebuah catatan sejarah. Sekolah-sekolah ditutup, penyelenggaraan sekolah sementara dihentikan untuk menanggulangi penyebaran virus Corona ini. Tempat umum seperti pusat perbelanjaan, kantor, stasiun, dan sekolah dijaga ketat oleh petugas dengan mengecek setiap orang yang masuk. Di beberapa titik disediakan pencuci tangan steril untuk pengunjung.



Menghela Nafas
Beberapa tempat terlihat sangat sepi. Ini membuat saya berpikiran bahwa dunia sedang menghela nafasnya. Memberi kesempatan untuk menarik nafas setelah hampir beberapa tahun selalu sibuk dengan keramaian.




Tempat yang awalnya sangat ramai, selalu berdenyut setiap waktu, selalu hingar bingar setiap saat, kini kosong melompong karena orang-orang berhenti sesaat. Berhenti dari keramaian, dari kebiasaan yang terus menerus membebani bumi.
Rehat sejenak, hening sejenak, adalah proses yang sangat baik untuk kita meninjau setiap laku di dunia ini. Percayalah bahwa sejenak hening, rehat dan merefleksikan diri atas segala laku ini menjadi sangat penting dilakukan siapapun.


Anjuran berdoa dalam keheningan, meditasi, dan renungan-renungan yang dilakukan setiap orang akan memberikan kekuatan kepada tubuh kita, lebih luas lagi kepada semesta ini untuk menyembuhkan sendiri segala sakit yang dideritanya. Mungkin kita lupa atas diri kita, kita lupa ada yang lebih kuasa dalam kehidupan kita dan kini memanggil untuk kembali merasakan kenikmatan dalam keheningan.




Mungkin inilah saatnya kita kembali kepada diri kita. Mempertanyakan setiap laku yang sudah berlalu sambil berusaha untuk membuat kehidupan di masa yang akan datang lebih baik lagi. Mari bergandengan tangan untuk sebuah semangat kebaikan di dunia ini.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Kita Hening Sejenak Karena Virus Corona"

  1. semoga wabah ini segera berlalu ya. kasian semua yang terdampak..

    BalasHapus