Selamat Jalan Ajip Rosidi

Hidup
Jika hidup telah kau tetapkan hingga yang kecil mecil
Untuk apa suara hati terombang-ambing dalam sabil
Ajip Rosidi

Puisi Sunda Buhun Ajip Rosidi (Iden)

Bulan Juli ini setelah Sapardi Djoko Damono meninggalkan kita semua dengan damai, dunia sastra Indonesia juga kehilangan seorang tokoh besarnya. Ajip Rosidi meninggalkan kita semua.

Ajip Rosidi adalah sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage. Ajip merupakan salah satu pengarang sajak dan cerita pendek yang paling produktif (326 judul karya dimuat dalam 22 majalah). Ajip juga aktif menulis drama, cerita rakyat, cerita wayang, bacaan anak-anak, lelucon, dan memoar serta menjadi editor beberapa bunga rampai.

Ajip Rosidi menjadi salah satu tokoh yang saya kagumi karya-karyanya. Selain konsisten dengan karya sastra Indonesia, ia juga yang mengangkat kesundaan dalam karyanya.
Banyak sajak Sunda yang ia bikin untuk ‘ngamumule’ atau menghormati agar tidak lekang oleh zaman.

Salah satu sajak berbahasa Sunda yang saya suka berjudul Tanah Sunda. Inilah sajaknya!
...
Tanah Sunda

Héjo pagunungan
Paul lautan
Héjo
Paul
Langit na haté kuring

Masing dimana kuring nangtung
Masing kamana kuring leumpang
Tanah lémbok tempak bumetah
Angin nyeot nyiuman tarang

Masing dimana anjeun nunjuk
Masing iraha anjeun cumeluk
Kuring mo mumpang , kuring rék datang
Neueulkeun tarang , neueulkeun jantung

Kuring tungtung teteupan
Kuring tungtung
Teteupan
Tuntung bedil
Ngincer dada

Kuring geus nyaksian getih ngabayah
Getih maranehna nu mikacinta anjeun
Kuring geus nyaksian panon carelong tanggah
Jasadnu ruksak ngalungsar na dada anjeun

Héjo pagunungan , paul lautan
Taya kamarasan ngan katugenahan
Héjo pagunungan , paul lautan
Taya katengtreman , ngan ancaman!
 ...
Iya, banyak sekali karya Ajip Rosidi yang menjadi referensi beribadah puisi hari ini. Salah satu bukunya yang menarik adalah Puisi Sunda Buhun. Buku berisi kumpulan puisi berbahasa sunda yang terdiri atas tiga bagian besar seperti Puisi Sunda, Naskah, Jangjawokan, Pantun, dan Sisindiran. Buku ini menjadi referensi saat ada kegiatan budaya sunda untuk mencari puisi yang tepat dibacakan saat itu. Misalnya saat kembang munggaran di sebuah sekolah waldorf di Bandung.

Selamat jalan pak Ajip Rosidi, jasamu abadi, karyamu akan selalu mengisi jiwa dan hati kami semua. Berikan kekuatan kepada kami untuk tetap menyalakan api semangat berkarya, berpuisi, dan ‘ngamumule' budaya Sunda dengan cara yang kami bisa.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Selamat Jalan Ajip Rosidi"

Posting Komentar