4 Hal Ini Bisa Bikin Anak Tantrum

"To me nothing in the world is as precious as a genuine smile, especially from a child". Rumi

Mayte Torres / Moment / Getty Images


Pernah mendapati anak yang tantrum? pasti semua orang tua mengalami kondisi anak tantrum. Tapi tahukah anda jika tantrum terjadi salah satunya karena salah pola asuh.

Anak yang diasuh dengan baik, penuh kasih sayang, diberikan batasan yang jelas perihal mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh akan mengurangi tantrum pada anak.

Dalam beberapa referensi, tantrum umumnya disebabkan oleh terbatasnya kemampuan bahasa anak untuk mengekspresikan perasaannya. Sehingga mereka hanya bisa meluapkan emosinya dengan cara meronta, berteriak, menangis, menjerit, serta menghentakkan kedua kaki dan tangannya ke lantai.  

Namun, pola asuh memiliki peran penting dalam mengelola emosi anak yang tak karuan.

Beberapa hal ini bisa menyebabkan anak tantrum.

1. Orang tua tidak memiliki ritme yang jelas.

Ritme penting untuk anak. Anak akan menyerap segala proses yang terjadi di luar dirinya dimulai dari lingkungan terdekat. Ritme bisa membuat anak merasa aman. Aman melakukan aktivitasnya karena ia tahu jika sudah melakukan A selanjutnya dia akan melakukan B, C, D, dan seterusnya.

Pola yang berubah-ubah membuat anak merasa kesal karena tidak tentu hal yang harus ia kerjakannya. Perasaan tak tentu ini mengakibatkan anak uring-uringan untuk mencari perhatian. Ia seolah-olah meminta orang dewasa untuk kembali fokus menolong dirinya yang kebingungan dengan ritme dalam hidupnya.

2. Terlalu banyak memberi pilihan.

Tak sedikit orang tua yang memberi anak pilihan dari mulai makan, baju yang akan dipakai, sepatu yang akan dikenakan, dan masih banyak lagi pilihan yang membuat anak bingung menentukan. Anak kecil yang masih butuh bimbingan, masih butuh referensi dari orang tua sebaiknya dikurangi memilih terlalu banyak. Hal ini akan membingungkan dirinya. Apalagi ditambah dengan selera orang tua, "kamu mau pilih A atau B atau C" saat anak pilih A lalu orang tua berkata lagi, "ah sebaiknya C saja, tampaknya ini pas untuk kamu."

3. Orang tua sibuk dengan dunianya.

Ini fenomena sekarang di mana orang tua lebih banyak menghabiskan waktunya dengan memegang gawai. Baik handphone, laptop, atau berbagai jenis gawai lainnya. Percayalah, anak membutuhkan kehadiran utuh orang tua. Ia sangat mendambakan sentuhan orang tuanya. Ketiadaan sentuhan ini akan membuat anak berlaku mencari perhatian. Misalnya merengek, menangis, sampai marah-marah. Pekalah dalam merasakan keinginan anak.

4. Anak tidak diberi batasan yang jelas.

Kalau anak tidak diberi batasan yang jelas, semua diperbolehkan maka ia akan marah atau kecewa ketika ada orang yang membatasinya. Biasanya ini masalah di sekolah. Anak-anak yang terlalu dimanja, segala diperbolehkan biasanya akan butuh proses untuk dirinya menerima batasan dari orang lain. Minimalnya ia akan marah-marah dulu sampai ia bisa menerima otoritas lain.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " 4 Hal Ini Bisa Bikin Anak Tantrum"

Posting Komentar