Desember Yang Datang Bersama Hujan dan Kenangannya

Love is the only way to grasp another human being in the innermost core of his personality. (Viktor E. Frankl) 

Kini engkau datang jua setelah sekian lama kutunggu. Datang bersama hujan dan kenangan-kenangannya. 

Kedatangan sekaligus kepergian yang akan menyertaimu. Kepergian untuk meninggalkan cerita 365 hari sebelumnya. Pergi dengan menorehkan luka di hati. Namun juga kenangan manis yang pernah kita cerap bersama. 

Desember menjadi akhir dari satu putaran waktu siang dan malam, selama berminggu-minggu dan bulan-bulan. 

Hari yang berganti minggu, minggu berselang bulan, bulan kini berubah tahun. Tahun baru sebentar lagi hadir. Bulan lalu akan menjadi tahun lalu dalam beberapa waktu ke depan. 

Semua berlalu tapi tidak dengan hadirmu di diriku. Kehadiran yang selalu membuat utuh hari-hariku. Akan selalu bersemayam indah dalam hatiku. 

Dan hujan bersama rintiknya menjadi gambaran sebanyak itulah rinduku padamu. Hujan yang selalu diiringi angin, dilengkapi dengan dingin yang menusuk kulit turun membawa kenanganmu untuk selalu hidup dari hari-hariku. 

Hiasan lampu gemerlap di atas pohon natal. Berkerlap-kerlip berpadu dengan warna-warni penghiasnya. Bolehkah aku menitipkan pesan, sebuah surat cinta yang kuhiasi dengan indah pada Santa Klaus untuk dikirim padamu bersama kado spesialnya. 

Terima kasih Desember dan kenangannya. Akan selalu hadir menghiasi hari-hariku di masa yang akan datang. Cerita tentang aku dan kamu yang mewujud kita. 


Selamat Natal dan Tahun Baru (www.iden.web.id) 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Desember Yang Datang Bersama Hujan dan Kenangannya"

Posting Komentar