Sore di Bulan Ramadhan

Sore hari selama bulan Ramadhan adalah saat yang hidup, saat dimana aktivitas manusia terlihat sangat riang. Banyak yang menggunakan keriangan sore ini dengan beragam kegiatan, dari mulai rekreasi sampai kegiatan ekonomi.

Denyut perekonomian seolah mulai terasa di sore hari, lihat saja bagaimana maraknya penjual minuman manis pembuka puasa seperti kolak, air kelapa muda, es campur, es goyobod, timun suri, es tebu, bubur lemu, candil dan makanan-makanan kecil pengiringnya seperti kurma, bala-bala, pisang goreng, roti, roti bakar, pisang bakar dan lain-lain.

Sore yang melimpahruah dengan denyut kehidupan ini akan lebih terasa ketika musim kemarau, musim dimana sore hari cuaca bersahabat dengan manusia. Berbeda dengan musim hujan, musim yang baik untuk bercocok tanam tetapi bagi hobi jalan-jalan, musim hujan bisa dikatakan tidak bersahabat. Sore di musim hujan berarti jalanan yang becek dan penuh genangan di sana-sini. Kondisi ini membuat orang lebih memilih berdiam diri di rumah sambil menunggu waktu burit, ngabuburit di rumah.


Beragam aktivitas selama ngabuburit di rumah biasanya cenderung hanya diisi dengan aktivitas yang tidak membutuhkan gerakan fisik berlebih. Kegiatan yang dipilihnya bisa berupa main ludo, main ular tangga, halma dan monopoli. Permainan yang hanya melempar dadu dan mengolah otak ini sangat mengasikan, bisa jadi memang waktu tidak terasa karena keasikan bermain.

Saya berpikir lebih dalam sekarang, monopoli itu bukan hanya permainan anak-anak yang masalahnya sudah beres di lempar dadu saja, tetapi juga strategi jual beli yang akan berguna jika diaplikasikan dalam kehidupannya nyata. Wajar saja karena dulu tidak mengerti apa itu properti dan arahan permainannya pun hanya sampai pada petunjuk melangkah dan membeli tanah saja.

Saya bersyukur pernah melewati kedua sore di musim yang berbeda di bulan yang sama, Ramadhan.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Sore di Bulan Ramadhan"

  1. Setuju Mas. Seperti sekarang ini, sore di Bulan Ramadhan yang sangat "hidup". Jalanan sedikit macet memang karena kanan kiri jalan dipenuhi pedagang dan para konsumennya. Saia termasuk salah satu penikmatnya. Yup, negeri ini indah...

    BalasHapus