Susur Pantai Siswa Sekolah Alam Bandung

Beriring-iringan dari ujung Selatan daerah yang bernama Gunung Sulah di Selatan Garut sampai Pantai Sayang Heulang. Transit sementara di Karang Papak, siswa-siswa SL atau SMP Sekolah Alam Bandung kompak melewati berbagai rintangan selama perjalanan menyusuri pantai selatan.

Cuaca cerah saat pertama kali turun dari kendaraan truk militer pengangkut pasukan. Semua langsung bersiap melakukan perjalanan. Eko Kurnianto selaku guru, pendamping, dan pendiri Sekolah Alam Bandung yang turut dalam kegiatan tersebut membuka acara dengan pesan-pesan yang sangat filosofis tentang sebuah makna perjalanan jauh.
"Kalian akan melakukan perjalanan jauh, jadikan perjalanan ini sebagai ajang melatih dirimu untuk tetap semangat, pantang menyerah, dan selalu ceria!" Demikian pesan Eko sebelum membuka kegiatan.
Susur Pantai Siswa Sekolah Alam Bandung (iden.web.id)

Briefing peserta dipimpin langsung oleh Wahyudin sebagai kepala sekolah SMP Sekolah Alam Bandung. Zahrial, guru dan instruktur menjadi pemimpin pasukan selama perjalanan. Team pendukung lainnya yang sudah melakukan survey lapangan berjalan di depan dan di belakang peserta susur pantai.
Briefing (iden.web.id)

Turut serta dalam kegiatan tersebut A. Ramdani beserta siswa SMA Sekolah Alam Bandung, Yudo dan Umar yang sudah mempersiapkan perjalanan sejak lama. A. Ramdani yang dikenal dengan sebutan Ade Ramdani berpengalaman dalam membawa peserta setiap kali melakukan perjalanan jauh bersama komunitas Geotrek.

Cuaca mendung menuju sore hari. Deburan ombak begitu kencang. Pantai selatan sedang tidak ramah sore itu. Peserta diberikan perhatian tentang keamanan selama perjalanan. Tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Penyeberangan sungai 

Menjelang muara sungai yang lebar, peserta diharuskan bersiap melakukan penyebrangan basah. Semua harus membungkus peralatan agar tidak terkena air. Muara yang panjangnya kurang lebih 50-80 meter ini bisa menjadi sangat berbahaya jika terjadi banjir dari hulu. Bersyukur, saat itu tidak ada banjir besar yang datang.

Tantangan besar barulah terjadi saat malam hari selepas maghrib. Cuaca mendadak gelap dan angin sangat kencang. Semua peserta berjalan di bawah air hujan besar. Yah, ini hujan badai di pesisir pantai. Dengan angin dan air hujan cukup membuat peserta kedinginan. Singgah dan istirahat sebentar di Karang Papak, peserta disuruh membuka bekal dan memasak.

Selepas itu mereka melakukan perjalanan lagi menuju titik akhir susur pantai yaitu Pantai Sayang Heulang. Sampai di lokasi sekitar pukul 00.00 wib peserta langsung mendirikan tenda. Ganti baju basah dan istirahat untuk bersiap keesokan harinya.

Sangat menarik, bukan? Inilah beberapa dokumentasi perjalanan Susur Pantai SL SAB.

Tengkorak

A. Ramdani sedang memimpin perjalanan

Perjalanan di pesisir pantai

Gembira di titik akhir perjalanan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Susur Pantai Siswa Sekolah Alam Bandung"

Posting Komentar