Tentang Layangan Tapi Bukan Film Layangan Putus

"Don't grieve. Anything you lose comes round in another form." (Rumi)


Saya awali cerita ini dengan lirik lagu U2. Liriknya begini, 


Who's to say where the wind will take you?

Who's to say what it is will break you?

I don't know which way the wind will blow

Who's to know when the time's come around?

Don't want to see you cry

I know that this is not goodbye 


Di atas adalah petikan lirik dari lagu yang berjudul 'Kite' atau layangan dari U2. Selalu ada cerita menarik dari lagu ini. Saya suka dan tak bosan mendengarkannya terutama saat-saat patah hati.


Mari ke layangan dulu. Layangan atau layang layang atau langlayangan adalah mainan yang tidak mengenal umur. Selain U2, ada juga lagu yang bertema layang layang, lagu lawas Indonesia yaitu lagunya Koes Plus.


Tentang Layangan Tapi Bukan Film Layangan Putus (Photo by Paolo Bendandi on Unsplash)


Sementara film, ada film seri yang berjudul Layangan Putus, sayangnya saya tidak mau membahas tentang film seri tersebut. Ini film yang lebih bermakna. Film ini berjudul ''The Kite Runner''. Film ini masuk dalam nominasi Academy Award 2007. Disutradarai oleh Marc Forster berdasarkan novel dengan judul yang sama karya Khaled Hosseini. Film ini menceritakan konflik di Afganistan, sesudah Rusia masuk dan Taliban berkuasa. Yang menarik bagi saya bukan saja tema filmnya, dialog-dialognya tetapi juga layang layangnya. 


Dalam film itu saya menyukai salah satu puisi Rumi yang dibacakan oleh karakter utama, Amir ketika dia masih kecil, melarikan diri ke Pakistan sebagai pengungsi dari tanah air selama invasi Soviet ke Afghanistan.


Berikut puisinya (dari Mastnawi 1 , 1510 - 1513):


Who are we in this complicated world?

if we come to sleep

we are His drowsy ones.

 

and if we come to wake

we are in His hands.

 

if we come to weeping,

we are His cloud full of raindrops.

 

and if we come to laughing,

we are His lightning in that moment.

 

if we come to anger and battle,

it is the reflection of His wrath.

 

and if we come to peace and pardon,

it is the reflection of His love.

 

who are we in this complicated world?

 

Layangan

Kembali ke layangan lagi di luar makna-makna kehidupan yang lain. Layang layang di film "The Kite Runner" ini buat saya kembali menegaskan nilai universalitas permainan layang layang, selain sepakbola sebagai olahraga yang universal. Layang layang tidak saja populer di Indonesia tetapi juga di dunia, di Afganistan salah satunya. 


Begitu pula dengan 'ngadu langlayangan', permainan ini universal. Dahulu Saya menanggap layang layang adalah milik negara yang berada di negara tropis, anggapan ini berdasar pada angin. Angin di negara tropis akan lebih kencang dibanding negara bersalju misalnya. 


Layang layang disinyalir bermula dari daratan China, lalu menyebar seiring ekspansi perdagangan ke negara-negara lainnya. Layang layang yang diterbangkan beragam, saking beragamnya ada kontes layang layang. Kontes ini menyeleksi layang layang terbaik dari sedemikian banyak dan uniknya bentuk layang layang. Ada bentuk ular naga, garuda, delman dll. Di Jawa Barat biasanya diadakan kejuaraan layang-layang di pantai Pangandaran.


Jenis layang layang ada dua, pertama layang layang untuk 'ngadu langlayangan' biasanya dinamakan pepetek yang disertai benang gelasan untuk memutuskan benang lawan, kedua layang layang yang tidak di adukan, biasanya layang layang hias.


Oh iya... kembali ke lirik dan melodi yang saya suka dari lagu kite itu. 


Something is about to give

I can feel it coming

I think I know what it means

I'm not afraid to die

I'm not afraid to live

And when I'm flat on my back

I hope to feel like I did

Cukup sudah ceritanya. Setelah kemana-mana mari kembali lagi pada kehidupan ini. Terima kasih sudah menjadi bagian dari cerita ini.





Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Tentang Layangan Tapi Bukan Film Layangan Putus"

  1. Dulu aku jga pernah adu layangan dan layanganku yg putus sakit bgt

    BalasHapus
  2. biar perempuan suka main layangan tapi malas ngadu. banyak ayng deket2 seperti nantangin tapi selalu menjauh

    BalasHapus