Tantangan dan Jawaban Mendidik Di Abad 21

The heart of the Waldorf method is that education is an art-it must speak to the child's experience. To educate the whole child, his heart and his will must be reached, as well as the mind. (Rudolf Steiner)

Horst Hellman adalah guru sekaligus mentor beberapa sekolah waldorf di Asia Tenggara. Tak kurang dari lima negara yang ia berhasil tumbuhkan semangat pendidikan holistik yang didasarkan dari filosofi yang dikembangkan oleh seorang pemikir, saintis, filsuf, Rudolf Steiner. Rudolf Steiner adalah tokoh dibalik antroposofi. Istilah Antroposofi sendiri berasal dari bahasa Yunani, anthropos dan sophia, yaitu manusia dan pengetahuan.

Antroposofi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menerangkan pengetahuan tentang manusia. Namun hal ini juga berkaitan dengan aspek pengetahuan yang ingin menjelaskan tentang Tuhan atau yang disebut teosofi. Rudolf Steiner, lahir tanggal, 27 Februari 1861, Donji Kraljevec Croatia. Seorang ilmuwan dan filsuf. Salah satu teori Steiner yang terkenal adalah bahwa manusia memiliki kebijaksanaan yang melekat untuk mengungkap misteri dunia spiritual. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran Steiner mengembangkan model pendidikan yang berfokus pada pengembangan totalitas, yaitu pengembangan kreatifitas. Pendidikan Waldorf/Steiner melihat kehidupan sebagai satu keseluruhan yang utuh dan apa yang terjadi dalam pendidikan memengaruhi hidup Anda hingga titik kematian.
Sekolah Arunika Waldorf (iden)

Pendidikan Waldorf/Steiner, didirikan pada 1919 di Stuttgart, kini sudah berusia 100 tahun lebih di dunia dan sudah ada sekitar 1500 sekolah dan 3000 taman kanak-kanak di sekitar 80 negara di seluruh dunia. Sekolah waldorf di Asia yang berkembang cukup pesat adalah Thailand dan Filipina. Sementara di Indonesia, sekolah waldorf baru mulai melangkahkan kaki tahun 2019 di Bandung dan Bali. Inisiatif lewat study group juga hadir di antaranya di Jakarta, Solo, dan Balikpapan. Di Bandung, pelatihan untuk guru, orang tua, dan khalayak umum untuk mengenalkan indahnya pendidikan waldorf terus menerus dilakukan oleh komunitas belajar arunika waldorf yang menginisiasi sebuah sekolah waldorf pertama yakni Sekolah Arunika Waldorf.

Mendidik di Abad 21, Horst Hellman (iden)

Horst Hellman termasuk salah satu mentor yang juga punya pengaruh besar dalam membangun kekuatan komunitas belajar. Nah, salah satu essai Horst ini dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Mendidik di Abad 21. Kali ini saya mau membagi beberapa poin yang menarik dari buku ini.
1. Seni 
Seni adalah bagian menarik dalam buku ini. Horst menyampaikan beberapa dampak dari pentingnya seni dalam pendidikan, antara lain:
·         Seni menstimulasi pembelajaran dan meningkatkan kreativitas
·         Seni mengembangkan dan memperkaya persepsi
·         Meningkatkan pemikiran kritis dan pengenalan diri
·         Seni membantu pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
·         Membina kedisiplinan dan kepercayaan diri
·         Mendorong dan memperluas kerja sama dan pemahaman multi-budaya

·         Seni menawarkan cara mengintegrasikan hal-hal yang berbeda-beda

2. Praktik menjawab tantangan abad 21. Horst dalam esai ini tidak saja menyampaikan dasar teori tentang kebutuhan abad 21 tapi juga ia tulisan kurikulum yang tepat untuk menjawab tantangan tersebut. Misalnya:
Pekerjaan Saat Ini Membutuhkan Struktur Organisasi/Hirarki Setara (Flat Hierarchies)
     Anda bisa menemukan penjelasannya dalam buku karya Ricardo Semler berjudul Maverick, bahwa industri modern memerlukan:
·         Kerja tim
·         Kelompok-kelompok mandiri yang dapat mengatur kelompok mereka masing-masing
·         Individu yang dapat mengatur diri sendiri
·         Bekerja dengan mengikuti garis besar yang sudah ditentukan/disepakati
·         Desentralisasi,
·     dan seterusnya.
Persyaratan utama
·         Memikirkan berbagai macam alternatif
·         Bebas dari rutinitas (selama ini sudah diterapkan cara ini), kebiasaan, dan aturan
·         Mandiri, bertanggung jawab, dan percaya diri, dan seterusnya
·     dan seterusnya.
 Pelaksanaannya dalam Kurikulum (proyek, Eurythmy: puisi, musik)
·         Mengetahui bentuk pengorganisasian dan melaksanakan/melatih dalam mengerjakan proyek
·         Bekerja secara mandiri, percaya diri, dan kooperatif
·     dan seterusnya.

3. Portofolio dibahas juga dalam buku mendidik abad 21 ini. Tahapan apa saja yang harus dilewati seorang anak dalam tiap jenjangnya dan kemudian hasil pekerjaan yang dilakukan oleh anak kemudian dikumpulkan dalam sebuah kumpulan karya. Portofolio anak adalah sebuah hal yang sangat menarik. Horst dalam buku tersebut menuliskan sebagai berikut:
Saat ini, bentuk penilaian siswa Waldorf adalah Final Portofolio. Dalam satu folder, dikumpulkan:
·         Semua laporan resmi dari kelas 9 hingga 12
·         Proyek-proyek siswa
·         Laporan kompetensi dari kegiatan magang, drama, proyek, perjalanan kelas (study tour), kerja sama aktif dalam kelompok-kelompok seperti majalah sekolah, unit kegiatan siswa, dsb.
·         Dan seterusnya
Refleksi diri siswa akan dilakukan selama dan di akhir proyek. Termasuk di dalamnya deskripsi proyek, pengetahuan yang diperoleh, serta perolehan kompetensi sosial dan pribadi.

Sangat menarik bukan, buku ini dicetak terbatas dan dipasarkan oleh salah satu lini usaha Komunitas Belajar Arunika Waldorf. Anda bisa menghubungi via media sosial instagram @warunika.bdg. Buku ini sangat penting dimiliki oleh pegiat pendidikan di Indonesia untuk menuju pendidikan yang holistik, utuh, dan manusiawi. Buku pegangan yang bisa menjadikan anda terbuka pada sisi-sisi lain kebutuhan abad 21 serta bagaimana sekolah waldorf menjawab tantangan tersebut.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Tantangan dan Jawaban Mendidik Di Abad 21 "