Gerimis Desember

 Angin desember menjelang pergantian tahun baru dingin melebihi kata sejuk. Masuk melewati celah-celah jendela dan pintu rumah, meresap menempa kulitku. Dingin terasa lalu kuambil baju hangat untuk mengurangi tiupannya pada setiap celah baju. 

Gerimis lalu turun bersama angin. Terseok-seok pucuk pohon mangga mengikuti alur angin. Tidak berusaha menolak setiap embusan yang datang kepadanya. Titik-titik air hujan turun melekat di daun kemudian mengalir ke tangkai kemudian membasahi dahan dan batang pohon. Semut-semut kecil yang biasa berduyun-duyun di batang pohon mangga terpaksa mencari jalan lain yang masih kering. Khawatir terbawa aliran air, beberapa semut memilih diam sementara sampai butiran air jatuh turun ke tanah.

Desember ini angin bertiup sepoi-sepoi, dingin menusuk kulit membawa gerimis yang sudah menggelayut sejak beberapa hari yang lalu. Gerimis titik-titik hujan jatuh di merahnya bunga kertas yang mekar di beranda rumah. Indah nian di tengah dinginnya siang di akhir tahun ini. Oh seandainya aku bisa mereguk semua keindahan ini, akan kusimpan sampai seribu tahun lamanya.

Gerimis Desember


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gerimis Desember"

Posting Komentar